Sabtu, 30 Juli 2011

JENIS SUMBER DAYA GEOLOGI ( BATUAN )


ABSTRAK

Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya, diantaranya yaitu batuan, mineral dan bahan tambang. Batuan, mineral dan bahan tambang mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1.   Batuan beku (Igneous Rocks)
2.   Batuan sedimen (Sedimentary Rocks)
3.   Batuan metamof/malihan (Metamorphic Rocks)
Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan dan digunakan untuk kehidupan manusia, dan bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari kumpulan magma yang membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis batuan. Sedangkan mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi.
Bahan tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah memerlukan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan untuk memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional seperti mendulang emas dan lain-lain.








BAB 1
PENDAHULUAN

Istilah batuan sudah tidak asing lagi dibenak kita karena batuan merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan oleh kehidupan manusia di bumi. Banyak sekali kegunaan batuan diantaranya untuk bangunan, untuk hiasan dan untuk rumah tangga.
 Di bumi ni terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alm selain dari batuan ada juga mineral dan bahan tambang.
Batuan, mineral dan bahan tambang mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih dari mineral, batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannya ( Genesif ), tekstur dan komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu : batuan beku, batuan sedimen, dan metamorf.
Adapun bahan tambang di Indonesia ini terdapat di darat dan di lautan. Bahan tambang apabila diolah akan memerlukan banyak modal dan ahli Tekhnologi yang tinggi. Sedangkan untuk memperolehnya lumayan susah, tetapi ada juga secara Tradisional seperti mendulang emas dan lain-lain.
Batuan dipelajari dalam petrologi yaitu satuan ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam batuan yang terdapat dalam kerak bumi, baik secara terjadinya maupun klasifikasinya.
Kita sebagai manusia harus sadar dan cinta lingkungan dan melestarikan Sumber Daya Alam yang sudah ada.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Batuan
I. Batuan
Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batuan terutama tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik serta bahanbahan vulkanik.
Berdasarkan kejadiannya (genesa), tekstur dan komposisi mineralnya
dapat di bagi menjadi tiga, yaitu :
1.   Batuan Beku (Igneous Rocks)
2.   Batuan Sedimen (Sedimentory Rocks)
3.   Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)
1.   Batuan Beku (Igneous Rocks)
Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan.
Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku dalam.

Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang megandung gelas. Mineral yang pertama terbentuk ialah mineral yang berat jenisnya besar yaitu mineral yang berwarna tua. Karena kristalisasi, maka susunan magma akan berubah, mineral yang telah tenggelam tidak akan larut kembali.



·         Klasifikasi Batuan beku
Berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Batuan beku dalam (plutonik)
Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal.
Ciri-ciri batuan plutonik :
a.   Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi.
b.   Jarang memprlihatkan sturktur visikular (memiliki lubang-lubang gas).
c.   Batuan dapat berubah batuan yang bebatasan pada semua sisinya.
Berdasarkan ukurannya (diameter) batuan plutonik dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.   Pultonik Tebular
Berukuran relatif kecil dan biasanya letaknya agak dekat ke permukaan
bumi.
2.   Plutonik Masif
Batuan beku yang berupa plutonik masif berukuran lebih besar dari plutonik tabular dan biasanya letaknya agak dalam.
Plutonik masif terbagi atas 2 macam, yaitu :
a.       Lakolit (laccolith)
b.      Batolit
Contoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.
b.   Batuan beku korok (hypabisal)
Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relatif
cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.Contohnya
granit porfiri dan diorit porfiri.
c.   Batuan beku luar (efusif)
Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf.
Contohnya obsidian, riolit, batu apung.
Berdasarkan komposisi kimianya, batuan beku dibagi menjadi 5 kelompok yaitu :
a.   Batuan beku ultra basa
·         Dunit
·         Peridotit adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna gelap, berat jenisnya 3 – 3,3.Komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : mineral mafis (olivin, piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit, kromit dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.
b.   Batuan beku basa
·         Gabro adalah batuan beku dalam, umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berat jenisnya 2,9 – 3,21.Komposisi dan persentase mineral pembentuknya adalah : Plagioklas ( labradorit atau bitownit) 70 – 45 %, mineral mafis 25 – 50 %.
·         Basalt adalah batuan leleran dari gabro , minrealnya berbutur halus, berwarna hitam, berat jenisnya 2,9-3,1. komposisi dan peresentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (labraorit) 40-60 %, mineral mafis (klinopiroksen, olivin) 55-35 %.
c.   Batuan beku menengah (intermedier)
·         Andesit adalah batuan beku dalam mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap, berat jenisnya 2,85-3. komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (oliyoklas atau andesin ) 55-70 %, mineral mafis (horenblende atau biotit) 40-24 %.
·         Sianit
d. Batuan Beku asam
·         Granit adalah batuan beku dalam bertekstur holokristalin, feneritik, berbutir kasar, mengandung mineral-mineral : kuarsa 10-4- %, feldspar kalium 30-60 %, plagioklas natrium 0-35 %, mineral mafis (biotit, hornblenda) 35-10 %.
·         Riolit adalah batuan leleran dari granit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam bentukretas, sill, dan aliran.

e.   Batuan beku alkali
·         Kimberlit
·         Leosilit

  • Batuan beku berdasarkan atas warna batuannya, yaitu
a.   Batuan beku yang berwarna terang, biasanya terdiri dari mineral-mineral ringan, mudah pecah, kaya silikat sehingga tergolong batuan bersifat asam silikat.
b.   Batuan beku yang berwarna gelap, biasanya terdiri dari mineral-mineral berat, sukar pecah, kandungan silikat terang tetapi kaya dengan mineral-mineral ferro-magnesia karena itu bersifat basa atau matik (dari kata magnesium dan ferrik).
·         Ciri umum batuan beku
a.   Homogen dan kompak
b.   Tidak ada stratifikasi atau pelapisan
c.   Umumnya tidak megandung fosil, kecuali tertimbun oleh materi-materi piroklastik. misalnya tertimbun abu vulkanis.
·         Bentuk Batuan Beku
Magma basa yang cair setelah membeku akan memberikan bentuk yang lain dari pada magma asal yang kental ada 2 bentuk besar batuan beku, yaitu bentuk ekstrusi dan bentuk intrusi :
·         Bentuk ekstrusi
·         Batuan instrusi
·         Struktur batuan beku
·         Batuan lava bomgakah dan lava berbentuk tali
·         Struktur yang diekstrusikan tidak ada yang selalu dalam keadaan sangat homogen.
·         Struktur bantal
·         Struktur vesikuler dan amygdaloid lava

.


2. Batuan Sedimen ( sedimentory rocks)
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi.
a)   Klasifikasi Batuan Sedimen
·         Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :
a)   Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
b)   Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
Contohnya : tanah loss, sand dunes.
c)   Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Contohnya : morena, drimlin
·         Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.   Sedimen laut (marine)
b.   Sedimen darat (teristris/kontine)
c.   Sedimen transisi
·         Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a.       Sedimen Klastis
Sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati.
      b.   Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain.
      c.   Sedimen Organik
Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentuk
atau diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :
-     Pada umumnya berlapis-lapis ,
-     Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,
-     Tempat utama fosil.
Contoh : Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu bara muda/batu bara).
3.   Batuan Metamorf
Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang lain. Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan induknya. Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas.
Dua tipe tekanan :
a.   Tekanan statis, diakibatkan oleh berat batuan yang ada diatasnya, makin dalam makin tinggi tekanan tersebut.
b.   Tekanan dinamis, diakibatkan oleh gerak-gerak diatropisme atau tektonisme.
Temperatur yang merupakan penyebab metamorfisme. Temperatur yang tinggi di dalam kerak bumi, dapat berasal dari intrusi magma, aliran gas, cairan yang panas, dll.
a)   Macam-macam tipe Metamofik
1.   Metamorfik Geotermal
Yaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri (menurut ke dalamnya ), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh diasstropisme.
Pada kedalaman sekitar 3000 m, temoeratur diperkirakan mencapai 100°C.
Pada temperatur tertentu, beberapa mineral akan lebur kemudian mengkristal kembali membentuk kristal-kristal baru yang lebih besar. Banyak dijumpai di dalam batuan sedimen yang tebal. Proses kristalisasi dapat dijumpai batu kapur yang berkristal halus, kemudian berubah menjadi marbel dengan kristalkristal besar.
2.   Metamorfik Dinamo
Yaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamosfosa ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan.
Contohnya : Mudstone (batu kapur) menjadi slak atau batu tulis.

3.   Metamorfisme Kontak
Yaitu terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas makin jauh intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur semakin rendah. Pada Zona Metamorfosa tersebut banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi.
Misalnya : Muscovit di tempat yang agak jauh, Chlinit-Biolit, dan akhirnya Cordiorit (suatu silikat besi-magnesium-alumunium yang kompleks) paling dekat ke kontak magma.
4.   Metamorfik Metasomantisme
Terjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang sifatnya sudah lain
dengan batuan induknya.               

5.   Hydrothermal dan Pneumatolisis
Perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut Hydrothermal bila tenaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut Pneumobolysis.
Contohnya : Tambang tenaga di Montanan (AS). Dimana batuan granit yang terpengaruh Hydrothermal menghasilkan endapan biji tembaga.














BAB  III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa di bumi yang kita tempati terdapat berbagai macam sumber daya geologi salah satunya yaitu batuan. Dimana terbentuk secara alamiah dengan berbagai bentuk tekstur, warna, jenis, sifat-sifat, komposisi dan sebagainya.
Secara umum batuan mempunyai tiga tipe yakni : Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf. Sedangkan mineral merupakan padat dgn struktur homogen mempunyai kompisisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yg anorganik. Kemudian, segala sesuatu yang berada didalam bumi bias dikatakan sebagai bahan galian atau bahan tambang yang mempunyai bermacam-macam nama.
Dari semua sumber daya tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.
































DAFTAR PUSTAKA


Katili. J. A. DR. Geologi. Dep. Urusan Research Nasional. Jakarta
Meurah, Cut,. dkk. 2006. Geografi SMA Kelas XI. Jakarta. PT. Phibetha Aneka Gama.
Mulyo, Agung. 2004. Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung : Pustaka Setia.
Hasil KKL ( Kuliah Kerja Lapangan ) di Karang Sambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar